🎵🎵🎵🎵🎵
Wis tak coba
Nglaliake jenengmu
Soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu : Sewu Kuto - Didi kempot
Nglaliake jenengmu
Soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu : Sewu Kuto - Didi kempot
Kebetulan pas ngetik ini di salah satu channel TV malam ini tayangin best of Didi Kempot 😀
Kok ya pas ya, 😁
Ingin saya curahkan apa isi hati dan perasaan saya beberapa waktu terakhir 😅
Melihat fenomena sekarang, kawan-kawan udah pada menikah dan udah ada yang punya anak.
Melihat itu semua apa lagi yang dirasa jika tidak turut Bahagia dan salut sama mereka, hebat udah berani berkomitmen.
Iri enggak?
Di bilang iri sih enggak-enggak iya 😅
Bicara tentang menikah,
Di bilang siap, kalau ditanya sekarang. Jawaban saya belum siap. Kenapa? masih banyak yang harus saya capai. Semenjak sakit impian dan cita-cita saya berubah 360 derajat, sekarang yang dipikirin bener-bener harus sehat sambil ngumpulin tulisan-tulisan. (sekarang udah sehat sih, cuma kalau pola hidup dan makanan gak teratur hmmm, coba aja seketika kambuhlah nyeri situ sini. 😅)
Perihal menikah, kadang terpikir apa orang seperti saya pantas menikah? pantas mendapat jodoh yang di impikan? dengan kondisi dan keadaan seperti ini. Allahuallam kalau bicara tentang ini, saya pun tidak tahu jawabannya apa.
Gimana mau ketemu jodoh, kalau sirkulasi pertemanan dan pergaulan saya itu-itu aja. Sedikit bercerita tentang perasaan anehnya perasaan saya terhadap satu orang itu masih sama, kadang gimana gitu walaupun hanya bertegur sapa lewat dunia maya. Berusaha untuk biasa-biasa saja itu pun susah (sampai-sampai pernah 3 malam berturut-turut dia hadir di mimpi saya), terlanjur nyaman dengan kondisi begini ya sudahlah ya. Prinsipnya jika yang maha kuasa mengijinkan yang terbaik maka turuti dan jalani. Jika tidak perasaan ini ikhlas, walaupun ada hati yang patah. 😥 Kalau jodoh gak kemana 😂
Beberapa waktu lalu saya baru merampungkan membaca buku kekasih impian yang ditulis oleh Wawa, yang menceritakan kisah perkenalan sampai menjalani hidup berumah tangga di awal-awal pernikahan bersama sang suami. Di buku tersebut dia menceritakan bahwa dia dan sang suami berkenalan pertama kali melalui sosial media, dan langsung menjalani proses Ta'aruf. Enggak berapa lama ada beberapa orang ngajakin kenalan via DM Instagram dan facebook, dalam hati langsung kepikiran cerita di buku kekasih impian. Hahaha
Ya biasa aja sih, kenalan gitu-gitu aja. Tapi anehnya nanya-nanyanya sampai kerja dimana dan rumah dimana. huwaaaaa horor juga ya. Tapi gak berlangsung lama kok, sekarang biasa-biasa aja. kalau mau kenalan monggo, mau berteman pu silakan.
Aneh bener yak. Hahaha
Sudah deh ah ya, nanti balik lagi kalau gak ada teman curhat lagi. Hehehe
Kok ya pas ya, 😁
Ingin saya curahkan apa isi hati dan perasaan saya beberapa waktu terakhir 😅
Melihat fenomena sekarang, kawan-kawan udah pada menikah dan udah ada yang punya anak.
Melihat itu semua apa lagi yang dirasa jika tidak turut Bahagia dan salut sama mereka, hebat udah berani berkomitmen.
Iri enggak?
Di bilang iri sih enggak-enggak iya 😅
Bicara tentang menikah,
Di bilang siap, kalau ditanya sekarang. Jawaban saya belum siap. Kenapa? masih banyak yang harus saya capai. Semenjak sakit impian dan cita-cita saya berubah 360 derajat, sekarang yang dipikirin bener-bener harus sehat sambil ngumpulin tulisan-tulisan. (sekarang udah sehat sih, cuma kalau pola hidup dan makanan gak teratur hmmm, coba aja seketika kambuhlah nyeri situ sini. 😅)
Perihal menikah, kadang terpikir apa orang seperti saya pantas menikah? pantas mendapat jodoh yang di impikan? dengan kondisi dan keadaan seperti ini. Allahuallam kalau bicara tentang ini, saya pun tidak tahu jawabannya apa.
Gimana mau ketemu jodoh, kalau sirkulasi pertemanan dan pergaulan saya itu-itu aja. Sedikit bercerita tentang perasaan anehnya perasaan saya terhadap satu orang itu masih sama, kadang gimana gitu walaupun hanya bertegur sapa lewat dunia maya. Berusaha untuk biasa-biasa saja itu pun susah (sampai-sampai pernah 3 malam berturut-turut dia hadir di mimpi saya), terlanjur nyaman dengan kondisi begini ya sudahlah ya. Prinsipnya jika yang maha kuasa mengijinkan yang terbaik maka turuti dan jalani. Jika tidak perasaan ini ikhlas, walaupun ada hati yang patah. 😥 Kalau jodoh gak kemana 😂
Beberapa waktu lalu saya baru merampungkan membaca buku kekasih impian yang ditulis oleh Wawa, yang menceritakan kisah perkenalan sampai menjalani hidup berumah tangga di awal-awal pernikahan bersama sang suami. Di buku tersebut dia menceritakan bahwa dia dan sang suami berkenalan pertama kali melalui sosial media, dan langsung menjalani proses Ta'aruf. Enggak berapa lama ada beberapa orang ngajakin kenalan via DM Instagram dan facebook, dalam hati langsung kepikiran cerita di buku kekasih impian. Hahaha
Ya biasa aja sih, kenalan gitu-gitu aja. Tapi anehnya nanya-nanyanya sampai kerja dimana dan rumah dimana. huwaaaaa horor juga ya. Tapi gak berlangsung lama kok, sekarang biasa-biasa aja. kalau mau kenalan monggo, mau berteman pu silakan.
Aneh bener yak. Hahaha
Sudah deh ah ya, nanti balik lagi kalau gak ada teman curhat lagi. Hehehe