Jumat, 29 Maret 2013

Surat dari tahun 2070

Ada sebuah surat mengerikan yang tiba dari tahun 2070 yang berisi :

Aku baru berusia 50 tahun, tapi penampilanku seperti seseorang berumur 85 tahun.
Aku menderita gangguan ginjal serius, karena aku tidak minum cukup air.
Aku takut aku tidak punya banyak waktu lagi untuk hidup.
Aku adalah salah satu orang tertua di masyarakat ini.
Aku ingat ketika aku masih anak berumur 5 tahun.Semuanya tampak berbeda.

Ada banyak pohon di taman, rumah dengan kebun yang indah,
dan aku bisa menikmati mandi selama setengah jam.
Saat ini kami menggunakan handuk dengan minyak mineral untuk membersihkan kulit kami.
Sebelumnya, wanita memiliki rambut yang indah.
Sekarang, kami harus mencukur kepala untuk menjaganya tetap bersih tanpa menggunakan air.
Lalu, ayahku dulu mencuci mobilnya dengan air yang keluar dari selang.
Sekarang, anakku tidak percaya bahwa air dapat digunakan dengan cara seperti itu.
Aku ingat bahwa dulu ada peringatan

HEMAT AIR
di poster-poster, radio dan TV, tapi tidak diperhatikan. Kami pikir air
akan selalu tersedia untuk selamanya.
Sekarang, semua sungai, danau, waduk dan lapisan air bawah tanah kering atau terkontaminasi.
Industri hampir berhenti dan pengangguran mencapai proporsi yang dramatis.
Desalinasi tanaman merupakan sumber utama tenaga kerja dan pekerja menerima sebagian dari gaji mereka dalam bentuk air minum.

Serangan bersenjata di jalanan untuk satu jerigen air sangat umum terjadi.
80% makanan adalah sintetik.
Sebelumnya, jumlah yang direkomendasikan untuk minum air untuk orang dewasa adalah 8 gelas per hari.
Saat ini, aku hanya diperbolehkan minum setengah gelas.
Kami sekarang harus mengenakan pakaian sekali pakai,
dan ini meningkatkan jumlah sampah.

Kami menggunakan septic tank sekarang, karena sistem pembuangan limbah tidak bekerja karena kurangnya air.
Tampilan luar dari populasi sungguh mengerikan: berkerut, tubuh kurus karena dehidrasi, penuh luka yang disebabkan oleh radiasi ultra violet yang sekarang lebih kuat tanpa perisai pelindung dari lapisan ozon.
Kanker kulit, infeksi gastrointestinal dan saluran urine adalah penyebab utama kematian.
Karena pengeringan yang berlebihan kulit orang-orang muda yang berusia 20 tahun terlihat seperti 40 tahun.

Ilmuwan menginvestigasi, tetapi tidak ada solusi untuk masalah ini.
Air tidak dapat diproduksi, oksigen juga terdegradasi akibat kurangnya pepohonan dan vegetasi, dan kapasitas intelektual generasi baru sangat terganggu.

Morfologi spermatozoa pada pria telah berubah banyak.
Akibatnya, bayi dilahirkan dengan defisiensi, mutasi dan kelainan bentuk fisik.
Pemerintah mengharuskan kami membayar udara yang kami hirup,
137 m3 per hari per orang dewasa.

Orang-orang yang tidak mampu membayar akan diusir dari "zona yang berventilasi", berupa paru-paru mekanik yang sangat besar dengan tenaga matahari.
Udara tidak berkualitas baik, tapi setidaknya orang bisa bernapas.
Di beberapa negara, di mana masih ada beberapa zona hijau dilintasi oleh sungai, tempat ini dijaga oleh tentara bersenjata berat.

Air menjadi harta yang sangat didambakan, lebih berharga daripada emas dan berlian.
Di mana aku tinggal, tidak ada pepohonan, karena jarang sekali hujan.
Ketika terjadi presipitasi, itu adalah hujan asam.
Musim telah terpengaruh oleh uji atom dan oleh kontaminasi dari polusi industri abad ke-20 .
Kami telah diperingatkan untuk menjaga lingkungan, tapi tak ada yang peduli.
Dia bertanya: Ayah! Mengapa tidak ada air?
Kemudian, aku merasakan ada yang mengganjal di tenggorokanku!
Aku tak bisa menahan rasa bersalah, karena
Aku termasuk pada generasi yang berkontribusi menyebabkan kerusakan lingkungan atau dengan seenaknya tidak memperhatikan semua tanda peringatan.

Sekarang anak-anak kami harus membayar harga yang sangat tinggi!
Aku sangat percaya bahwa dalam waktu yang singkat kehidupan di bumi tidak akan bertahan lagi, kerusakan alam saat ini mencapai tahap yang tidak dapat diubah.
Bagaimana aku ingin kembali dan membuat manusia mengerti …
Bahwa kita masih punya waktu untuk menyelamatkan Planet Bumi kita.


Mari kita renungkan bersama, dan Marilah selamatkan Bumi dari sekarang demi masa depan anak cucu kita :)

Selasa, 12 Maret 2013

Why Environmental Engineering???



Kenapa jadi judul post ini Why Environmental Engineering?, aku mau cerita pendidikan yang sudah kutempuh dari kecil sampai saat ini, syukur alhamdulillah sampai saat ini aku masih bisa merasakan yang namanya pendidikan :')

PART I 
Umur 4 tahun, seinget aku tahun 1998, aku sekolah di Taman Kanak-kanak Al-Inayahtul Atfal. Aku TK cuma setahun, kenapa?? (mungkin aku sudah bosan yang namanya bermain,wkwkk). Ga banyak yang bisa diceritakan pada sesi ini, hmm soalnya aku ga sampai lulus di TK.

PART II 
Umur 5 tahun, mama mencoba masukin aku kesekolah dimana beliau mengajar yaitu SDN Kuin Cerucuk 2. Ada cerita lumayan seru saat itu, aku sekolah cuma 7 hari atau seminggu dan selama seminggu itu aku mau sekolah asal ditemenin mama dalam kelas "ngakak kalau nginget itu, hhee".

Aku melakukan aksi mogok ga mau sekolah dengan alasan mau nemanin kembaranku main dirumah "alasan anak kecil", jadinya selama setahun aku nganggur dirumah "nganggur, kerja kali ah". Mama sama bapak ku waktu itu menyetujui aksi mogok ku itu "karna kata beliau mungkin umurku belum cukup untuk masuk sekolah saat itu hhee". Padahal selama seminggu aku sekolah, aku sudah punya NIS (Nomor Induk Siswa).

Setahun Berlalu . . .
Dengan rayuan dari mama dan alm. bapak pas umur aku 6 tahun aku memulai sekolah dari awal, masih disekolah yang sama SDN Kuin Cerucuk 2. Karna aku sudah punya NIS (Nomor Induk Siswa) aku inget absenku dibawah anak-anak yang saat itu kurang beruntung ga naik kelas. aku sekolah selama 6 tahun normal sama seperti apa yang harus ditempuh anak-anak yang mengenyam pendidikan Sekolah Dasar kelas 1 sampai 6. Selama Sekolah Dasar prestasi akademikku lumayan bagus selalu masuk peringkat 5 besar, kalau ga rangking 5, 4, 3, 2 bahkan pernah rangking 1 lo "hhhee".

PART III 
Umur 12 tahun, Berbekal Nilai Hasil ujian SD aku melanjutkan pendidikanku. awal mendaftar SMP (Sekolah Menengah Pertama) ada beberapa pilihan yang ku pilih diantaranya SMP Negeri 5, SMP Negeri 15, SMP Negeri 12, SMP Negeri 21 dan SMP Negeri 9 yang semuanya berada di Banjarmasin. waktu itu baru pertama kali diadakan penerimaan siswa baru secara online, bayangkan saking gugupnya nunggu pengumuman aku bolak balik warnet terus.

Dan hasilnya aku diterima di semua SMP Pilihanku dan aku kembali harus memilih. Ya, kutetapkan pilihanku untuk sekolah di SMP Negeri 5 Banjarmasin secara deket rumah, dan menurut silsilah keluarga udah banyak yang jadi alumni SMP Negeri 5 Banjarmasin. Waktu SMP aku masuk kelas 7D ada yang ajaib waktu itu aku juga ga tahu kenapa waktu semester 1 aku rangking 14 dan bayangkan semester 2 aku rangking 2, alhamdulillah. Waktu kelas 8 aku masuk kelas 8A dikelas itu dikumpulin tuh orang-orang yang punya peringkat 1 sampai 5 dari kelas 7A sampai 7G "kalau ga salah". Waktu kelas 9 aku masuk kelas 9A hasil pecahan kelas 8A dipisah jadi 9A dan 9H.

PART IV
Umur  15 tahun, setelah melewati jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) aku melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas). Sebelum lulus SMP aku sama temen-temen SMP ku udah galau tingkat dewa pengen ngelanjutin SMA Atau SMK kalau dipikiranku saat itu aku mau masuk SMK Jurusan Tata Boga, kenapa??? Alasannya kalau udah lulus SMK bisa ngelanjutin ke kesehatan jurusan ilmu Gizi. 

Awal daftar SMA,  Aku daftar di SMAN 6 Banjarmasin "secara SMA yang paling dekat dengan rumah". Waktu itu sistem pendaftaran masih sama seperti SMP aku dulu Sistem Online, dan kita harus memilih kita mau daftar sekolah mana. Seingetku dulu kita bisa memilih 4 sekolah boleh SMA dan SMK, dan pilihan pertamaku SMA Negeri 6 Banjarmasin, kedua SMK 2 jur. Broadcasting “tertarik jurusan baru”, ketiga SMK 4 jur. Tata Boga dan yang ke empat SMA Negeri 5 Banjarmasin.

Nilai UN SMPku yang buat daftar SMA Cuma 31,45 “seingetku sih, males ngecek buka ijazah” sedangkan nilaiku itu pas banget atau sama persis sama nilai terendah siswa yang masuk SMA Negeri 6 Banjarmasin tahun sebelumnya. Kegalauan nunggu pengumuman dan bakal ngelanjutin sekolah dimana??? tiap hari bolak-balik warnet ngecek namaku apakah udah lengser atau belum di daftar calon siswa SMA Negeri 6 Banjarmasin, karna harapan satu-satunya aku ya di SMA Negeri 6 Banjarmasin "soalnya nilaiku udah ketahuan pasti lengser di kedua SMK yang aku pilih". Tiba hari pengumuman syukurlah ternyata Namaku ada “Romadhini Putri Wulandari "seingetku" urutan 180 ada didaftar calon siswa SMA Negeri 6 Banjarmasin”. 

Dan hasilnya aku ngelanjutin pendidikanku di SMA Negeri 6 Banjarmasin "awalnya ga pernah kepikiran dan punya niat bisa masuk SMA Negeri 6 Banjarmasin". Kelas X aku masuk kelas X-2 yang punya banyak cerita dan dikenal dengan julukan Barudaq X-2 “kenapa barudaq udah dijelasin di postingan Sebuah Nama”. Kelas XI, alhamdulillah aku bisa masuk jurusan IPA waktu itu aku masuk kekelas XI-IPA-2. Kelas XII, aku masih di kelas XII-IPA-2 "Yaiyalah kelasnya ga di acak padahal sebelumnya heboh banget guru-guru nge HOAK kalau nanti kalian kelas XII bakal di acak, hhee."

Banyak cerita di masa PUTIH ABU-ABUKU, pengen nangis kalau mengingat semua...
Hanya di SMA Negeri 6 Banjarmasin aku bisa mengenal indahnya kebersamaan antara sesama teman dan guru-guru,
Hanya di SMA Negeri 6 Banjarmasin aku bisa mengekspresikan diri tanpa harus dipaksa,
Hanya di SMA Negeri 6 Banjarmasin aku jadi anak kesayangan beberapa guru, hhee “PEDE ABISSSS :D 

PART V
Umurku kini menginjak 18 tahun, setelah lulus SMA aku akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT).

Bicara soal kuliah, ini erat kaitannya dengan yang namanya cita-cita “yes, tiba-tiba bijak”. Sedikit cerita, Dari kecil aku kalo di tanya cita-cita aku pasti ngejawab : liat nanti aja biarkan ngalir kaya air “gila anak kecil bisa ngomong kayak gitu!!!! ya itu aku hhee”. Waktu SD aku paling males kalau ditanya cita-cita pasti yang ngejawab mamaku, katanya nanti anakku jadi guru olahraga “aku hanya menanggapi kata-kata mama itu dengan senyum, so mungkin mama dan alm. Bapa mau anaknya ngelajutin jejak mereka jadi guru olahraga” oohhh tidaaakkkkkk.

Waktu SMP sempat berpikir mau jadi guru Bahasa Inggris atau Seni, secara di Banjarmasin dulu masih langka guru B.inggris dan Seni, Tapi setelah masuk SMA aku langsung berpikir tentang cita-citaku itu kenapa?? Melihat kalau ga mudah jadi guru B.ingg perlu ingatan yang kuat “secara aku orangnya pelupa gimana dong??”, ga mau jadi guru seni karna meliat dari SMP dan SMA guru seni itu paling ga disukai sama muridnya “alasan ini terlalu frontal”. Setelah itu juga sempat mau jadi guru Biologi karna terinspirasi sama salah satu guru besar di SMA Negeri 6 Banjarmasin.

Mendekati Pendaftaran, aku sempat berpikir mau jadi guru olahraga “Tapi Liat mama kuliah aja kayaknya cape banget”. Saat itu dipikiran aku pengen ngambil kuliah yang ga capek, yang sesuai dengan bakat dan minatku, aku selalu kepikiran yang namanya ILMU KOMPUTER.


JENG..... JENG.........
Aku menemukan dan tahu jurusan baru sesuai bakat dan minatku yaitu 
 TEKNIK LINGKUNGAN / ENVIRONMENTAL ENGINEERING.

Guru-guru SMA ku yang lumayan dekat dengan ku bilang, kalau aku memang cocok masuk jurusan itu karna memang minat dan bakatku di situ kata mereka “hhee, yaiyalah mereka tahu aku waktu SMA selalu berkutat dengan yang namanya lingkungan, secara SMA ku merupakan Sekolah berwawasan lingkungan, sekedar info aku pernah menjabat Ketua Kelompok Ilmiah Remaja SMAN 6 yang saat itu kerjanya memperbaiki lingkungan sekolah. Alhamdulillah aku juga pernah kepilih jadi ambassador (duta lingkungan) perwakilan sekolah bersama ke tiga temanku untuk event Toyota Eco Youth program ke 6 *Ini kenapa jadi curhaaaaattt* hhee”.

Selain dari guru-guru ada seseorang (dirahasiakan, tapi semoga kamu sadar) yang semangat banget saat itu ngajak aku atau nyuruh aku buat milih atau kuliah di Teknik Lingkungan. Kata Dia dulu aku udah ada bakat tentang lingkungan kenapa ga dikembangin aja, masuk Teknik Lingkungan aja katanya *hhe. Aku juga banyak dapat info tentang Teknik Lingkungan dari dia. Tahu kalau di BJM ada jurusan Teknik Lingkungan dari dia “kenapa di BJM, soalnya Ortu ga ngebolehin kuliah keluar daerah padahal pengen banget kuliah di Jawa”. Banyak curhat tentang kegalauanku saat milih jurusan sama dia.
(Buat Kamu : Sadar atau tidak kamu motivator terhebat kenapa aku jadi milih teknik lingkungan, Makasih udah memperkenalkan dan merekomendasi’in TL ke aku, aku ga bakal nyesel milih TL semoga tidak mengecewakan, hhee).

Walaupun mama mengetahui bakat dan minatku, mama juga sempat kurang setuju, kenapa ga milih jurusan yang ada di BJM. Hmm walaupun sempet merengek hampir nangis “hampir lo ya” syukurlah saat itu mama menyetujui aku kuliah jurusan Teknik Lingkungan walaupun tetep jauh dan harus pisah “ngekos”, mending lah kata mama 45 menit bisa nyamperin aku kalau di luar perlu nyebrang lautan hheee.

Pendaftaran PT pun dimulai, Ada beberapa tahap masuk PT pertama  SNMPTN Jalur undangan dan tertulis. jalur undangan merupakan salah satu tahap masuk PTN dengan undangan khusus anak-anak yang mempunyai peringkat tinggi disekolah (Sedikit cerita padahal aku udah diterima jalur undangan di Universitas Diponegoro “UNDIP” jurusan peternakan, kenapa bisa kayak gitu?? Karna aku sempat jadi finalis 10 besar LKTI tingkat nasional yang dilaksanakan oleh HIMA peternakan UNDIP, ya karna mama ngelarang kuliah di Luar daerah jadi ga aku urus). Aku ikut SNMPTN jalur tertulis waktu itu milih Teknik Lingkungan sama ILKOM, dan hasilnya aku belum beruntung masuk melalui jalur itu. 

Untunglah masih ada jalur mandiri untuk seleksi masuk UNLAM waktu itu disebut SENYUM “Seleksinya masuk UNLAM” aku ikut senyum 1 dan tetap pilihan pertamaku Teknik Lingkungan dan yang kedua berbeda aku milih pertanian “Teknologi Industri pertanian” kenapa pilihan keduaku itu??? karna menurutku yang hampir mirip Teknik Lingkungan kalau ga biologi ya Pertanian. Dan alhamdulillah aku diterima menjadi salah satu Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat.

Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat itulah almamater aku sekarang setelah menjalani dan melewati selama satu semester aku merasa ga salah milih jurusan aku merasa ini jurusan yang tepat untuk memperdalam ilmuku.

Sekali lagi makasih buat orang-orang yang udah mendukung aku masuk Teknik Lingkungan, dan buat kamu sekali lagi Makasih udah memperkenalkan dan merekomendasikan Teknik Lingkungan ke aku, aku ga bakal nyesel milih Teknik Lingkungan semoga tidak mengecewakan semua, hhee :D  

THANK'S TO ALL . . .